Ku tak akan berhenti, ku tak akan menyerah tuk mencintaimu
Sering ku melihat galau di matamu
Berada di antara aku dan dia
Tapi tetap akan ku jaga hatiku
Sampai saatnya cintamu kan berpaling pada diriku
Ku pastikan takkan ada yang mampu
Mencintaimu seperti diriku (sepertiku)
Walau nafas harus terpisah dari ragaku
Ku tak akan berhenti, ku tak akan menyerah tuk mencintaimu
Ku hadapi kenyataan kau bersama dengan dirinya
Namun cintaku padamu takkan terkurung oleh waktu selamanya
Ku pastikan takkan ada yang mampu
Mencintaimu seperti diriku (sepertiku)
Walau nafas harus terpisah dari ragaku
Ku tak akan berhenti, ku tak akan menyerah tuk mencintaimu
(ku pastikan takkan ada yang mampu
Mencintaimu seperti diriku)
Walau nafas harus terpisah dari ragaku
Ku tak akan berhenti, ku tak akan menyerah
Tuk mencintaimu, tuk mencintaimu
Hendra Samuel Simorangkir atau Sammy Simorangkir adalah salah satu penyanyi asal Indonesia yang mempunyai suara yang sangat merdu. Sammy terlahir dari pasangan D.N. Simorangkir dan Tiur Ida Simanjuntak di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 8 September 1982. Di awal kariernya sebagai penyanyi, ia merupakan salah satu finalis Indonesian Idol musim pertama.
Namanya kian bersinar saat ia bergabung bersama band Kerispatih yang digawangi oleh Badai, Arief, Andika dan Anton. Pada awal terbentuknya band ini yaitu pada 21 April 2003, Sammy belum menjadi bagian dari Kerispatih. Namun sehari setelahnya baru diumumkan bahwa Sammy resmi didaulat menjadi vokalis band tersebut.
Selama berkarya ia dan Kerispatih telah merilis 1 album kompilasi bertajuk Gulalikustik (2004) dan 4 album tunggal Kerispatih, Kejujuran Hati (2005), Kenyataan Perasaan (2007), Tak Lekang Oleh Waktu (2008) dan Semua Tentang Cinta (2009).
Namun disaat karier Sammy sebagai penyanyi sedang dipuncak popularitas, kabar tak sedappun datang darinya. Di penghujung tahun 2009, Sammy dikabarkan melakukan pencurian mobil Honda Civic milik seorang wanita bernama Giska. Akhirnya Sammy dijemput petugas Kepolisian pada Rabu, 9 Desember 2009 untuk menjalani pemeriksaan di Polsek Mampang.
Akan tetapi belum tuntas kasusnya tersebut, Sammy kembali terjerat masalah hukum. Kali ini ia harus berurusan dengan pihak polisi karena tertangkap basah sedang mengkonsumsi narkoba jenis sabu pada 2 Februari 2010. Sammy diciduk aparat di sebuah kamar kost daerah Pedurenan Sawit Setiabudi, Jakarta Pusat.
Di kamar tersebut ditemukan paket sabu-sabu dan juga alat hisap. Setelah digelandang polisi ke Polres Jakarta Pusat dan menjalani tes urine, Sammy dinyatakan positif mengonsumsi narkoba. Untuk itu ia dijerat Undang-Undang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Terkait dengan masalah yang menimpa Sammy, Kerispatih secara sepihak memutuskan kontrak Sammy sebagai vokalis mereka. Keputusan ini sempat disayangkan oleh sejumlah pihak yang merasa hal ini tidak adil bagi Sammy. Karena dalam kasus itu Sammy bisa dikatakan sebagai korban. Namun pihak Kerispatih mengatakan bahwa mereka tidak bisa mentoleril masalah yang berkaitan dengan narkoba.
Tak berselang lama, Sammy pun dinyatakan bebas oleh pihak kepolisian. Namun karena Kerispatih saat itu sudah memiliki vokalis pengganti dirinya, akhirnya Sammy memilih untuk bersolo karier. Selama menjadi penyanyi solo, Sammy telah merilis 2 album solo dan 6 album kompilasi. Saat ini ia mengaku telah puas ber-solo karier dan belum terpikirkan untuk bergabung dengan band lain.
Berbagai pemberitaan mengenai urusan asmara Sammy pun tak kalah hebohnya dengan perjalanan kariernya. Pada tahun 2013 Sammy kembali dikabarkan menjalin hubungan asmara. Kali ini bersama wanita asal Malaysia, Nadia Anuar. Namun sayangnya ia dan sang kekasih sepakat mengakhiri kisah cintanya lantaran mereka berdua memiliki keyakinan agama yang berbeda. Sammy pun mengaku ingin fokus pada kariernya dulu saat ini.
Biodata Lengkap :
Nama Lahir : Hendra Samuel Simorangkir
Nama Lain : Sammy Simorangkir
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 8 September 1982
Umur : 32 tahun
Jenis Musik : Pop, Pop Rock
Pekerjaan : Penyanyi
Tahun Aktif : 2004—sekarang
Perusahaan Rekaman : Pro-M
Hubungan : D.N. Simorangkir (Ayah), Tiur Ida Simanjuntak (Ibu)
Biasanya usai sholat maghrib, ada penjual keliling yang menjajakan salah satu kue favorit saya ini. Harganya sih menurut saya murah, kisaran 2-3 ribu. Rasanya enak dan teksturnya pun lembut, tapi alangkah puasnya kalau bisa membuat sendiri, bukan??
Langsung saja, berikut step by step cara membuat kue serabi plus kuahnya :
Bahan-bahan :
125 gram tepung terigu
1 butir telur
1 sendok teh baking soda
1/2 sendok teh ragi instan
300 ml air santan
1/4 sendok teh garam
1 sampai 2 tetes esens pandan
Bahan untuk kuahnya :
200 ml air santan
1 sendok makan tepung terigu, tidak usah juga tidak apa-apa
1/4 sendok teh garam
50 gram gula jawa
1 sendok teh Gula pasir
Langkah-langkah membuat kue serabi
Pertama-tama masukkan tepung terigu, baking soda, garam, ragi instan ke dalam mangkuk yang berukuran sedang. Kemudian campur dan aduk hingga benar-benar tercampur rata.
Kemudian tuangkan air santan perlahan-lahan sambil diaduk hingga adonan tercampur rata (resep kali ini menggunakan 100 ml santan kara yang telah dilarutkan dengan 200 ml air).
Setelah itu, masukkan telur yang telah dikocok sebelumnya ke dalam adonan, lalu aduk hingga tercampur rata.
Tambahkan esens pandan ke dalam adonan, kemudian aduk kembali hingga rata. Diamkan sejenak selama 30 menitan.
Siapkan wajan anti lengket, lalu panaskan. Kemudian aduk-aduk adonan, lalu tuangkan satu sendok sayur adonan ke dalam wajan. Jika adonan sudah bolong-bolong, silakan balik adonan. Lalukan hal tersebut sampai adonan habis.
Untuk kuah serabinya, silakan campurkan santan (100 ml santan kara+100 ml air) dengan gula pasir, garam, gula jawa dan tepung terigu, kemudian aduk hingga tercampur rata. Masak hingga mendidih, dan santap kue serabinya dengan siraman kuah diatasnya. 🙂
Semoga berhasi yah sist membuat kue serabinya. Jangan lupa, kue serabinya dimakan bersama dengan keluarga, jangan dimakan sendiri loh, hehehe. Simak juga beberapa resep kue berikut ini, mungkin sista suka :
Serabi merupakan salah satu jajanan tradisional yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Mengingat serabi ini memiliki tektur yang lembut dan enak, tidak heran jika banyak orang yang mengidolakan kue tradisional ini.
Kini serabi telah hadir dalam berbagai varian, seperti tambahan topping sosis, mayones dan lain sebagainya di atasnya.
Sukabumi : Jl. Raya Sukabumi, Pd. Kaso Landeuh, Parung Kuda, Sukabumi, Jawa Barat 43357 085780053300
Kami Melayani Delivery Order Wilayah Jabodetabek. Anda cukup telepon, Kami respon datang ke tempat anda.
Di sebuah ruangan yang tak begitu besar dengan peralatan seadanya, Putera hampir setiap hari menangani pasien yang datang ke tempatnya dengan masalah gigi. Pria berusia 30 tahun itu mengklaim dirinya sebagai seorang ahli gigi. Ia sudah menekuni profesinya sejak tahun 2004 dan membuka praktek di kawasan Jakarta Timur.
Pasang Behel Gigi Ahli Behel Gigi
Pasang Behel Gigi Ahli Behel Gigi
Putera menuturkan, keahliannya itu ia peroleh saat mengikuti kursus yang diajarkan oleh seorang tekniker gigi pada 2001 silam di Mojokerto. Tekniker, tutur dia, adalah rekan dari dokter gigi yang biasa membuat gigi palsu, serta segala hal yang berkaitan dengan kesehatan gigi.
Pasien yang ditangani Putera tak terhitung lagi banyaknya. Namun dari keseluruhan pasien yang datang, kebanyakan adalah para orang tua dengan usia sudah cukup lanjut. Mereka biasanya datang untuk dibuatkan gigi palsu. “Ya, paling sering sih kakek-kakek yang datang,” imbuhnya.
Putera cukup sadar kalau pekerjaan yang dilakukannya itu bukannya tanpa risiko kesehatan. Dalam menangani setiap pasien, ia mengaku selalu melakukannya dengan sangat hati-hati. Menurut Putera, ada beberapa hal yang tidak bisa ditangani oleh ahli gigi di antaranya, tambal, cabut gigi, dan memberisihkan karang gigi. Bahkan untuk memasang gigi palsu, putera pun mengaku tidak sembarang memasangnya.
“Kalo masang gigi palsu juga lihat kondisi gigi pasiennya. Masalahnya, ahli gigi tidak bertindak sembarangan, karena dasar-dasarnya sudah ada,” jelasnya.
Selama bertahun-tahun menggeluti profesinya, Putera mengaku tidak pernah ada masalah dengan pelangannya. “Alhamdullilah selama ini nggak ada yang komplain,” tambah pria satu anak ini.
Saat disinggung soal ijin praktek gigi yang telah dijalaninya, Putera mengatakan kalau tempat prakteknya sudah mendapat izin dari ASTAGIRI (Asossiasi Tukang Gigi Mandiri). Menurut Putera setiap sebulan sekali, para ahli gigi biasanya kerap mengadakan pertemuan. Salah satu yang menjadi isi kesepakatan dalam pertemuan itu adalah, para ahli gigi disarankan untuk tidak mencabut, dan tambal.
Lalu, bagaimana dengan pemasangan bracket atau kawat gigi? Apakah seorang ahli gigi boleh melakukan pemasangan kawat gigi? Putera sendiri sampai saat ini mengaku belum pernah melakukannya. Dia beralasan, kalau pemasangan behel adalah tugas seorang dokter gigi dan bukan wewenangnya.
Di tempat berbeda, Wahyu yang juga berprofesi sebagai ahli gigi justru mengaku telh terbiasa memasang kawat gigi. Pasien yang datang pun bervariasi, mulai dari hanya iseng-iseng sampai yang memang bermasalah dengan giginya.
Tarif yang biasa dikenakan Wahyu untuk pemasangan behel bervariasi antara dari Rp 1,5 sampai Rp 2,5 juta. Khusus untuk gigi atas saja, Wahyu mematok harga Rp 800 ribu. Harga ini tentunya jauh lebih murah ketimbang seseorang ke dokter spesialis gigi.
Wahyu mengklaim, prinsip kerja yang dilakukannya dengan dokter gigi tidak jauh berbeda. Bahkan dia berani menjamin gigi bisa menjadi rapih asalkan rutin kontrol. “Pasang behel, kalau di dokter sama di sini sama saja. Hasilnya pasti sama,” tegasnya.
Tapi, ada satu hal yang membedakan ahli gigi dan dokter gigi. “Bedanya kalau di dokter, pasti ada gigi yang dicabut, kalau kita nggak,” tambahnya.
Untuk kontrol pasca pemasangan behel, Wahyu biasanya meminta pasien untuk datang minimal sebulan sekali. Untuk sekali datang kontrol, seorang pasien dikenakan biaya Rp 50 ribu. Sedangkan untuk biaya membersihkan bracket, dan mengganti karet yang lepas, harga yang dipatok relatif sama.
Merry, salah satu pengguna jasa ahli gigi mengatakan, kalau biaya pemasangan behel jauh lebih murah di ahli gigi ketimbang harus ke dokter. Dia pun tak merasa khawatir kalau terjadi sesuatu yang salah pada giginya. “Kalau bisa cari yang murah lebih bagus, kenapa nggak?” ujarnya.
PERLU DITINDAK………………….
Menanggapi maraknya praktik tukang gigi, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg. Zaura Rini Matram menuntut pengawasan dan tindakan yang lebih tegas dari pemerintah terhadap profesi tukang gigi yang bertindak di luar batas kewenangan.
Pemerintah telah mengatur batasan praktik tukang gigi sebagai bagian dari pelayanan kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 339 tahun 1989 tentang kewenangan pekerjaan tukang gigi.
Dalam salah satu pasalnya tertulis bahwa tukang gigi dalam melakukan pekerjaannya diberikan wewenang dalam hal membuat gigi tiruan lepasan dari karilik sebagian atau penuh dan memasang gigi tiruan lepasan.
Masyarakat harus tahu, ada batasan-batasan yang tidak boleh dilakukan tukang gigi,” ujar Rini.
PDGI beralasan, pelayanan tukang gigi yang ada saat ini tidak didasarkan pada pemahaman dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi.
“Membutuhkan pendidikan yang lama, karena kita bekerja pada jaringan yang hidup, yang berkaitan dengan kesehatan seluruh tubuh,” jelasnya.
RESIKO INFEKSI
Ia menambahkan, pemasangan kawat gigi yang saat ini marak di lakukan tukang gigi juga sangat ditentang PDGI. Jika hal ini dilakukan oleh pihak yang tidak berkompeten, maka bisa membawa efek samping yang lebih parah pada pasien.
Efek itu mulai dari infeksi ringan pada gusi sampai ke jaringan yang lebih dalam pada tulang yang menyebabkan pembengkakan. Selain itu, ada risiko jaringan yang tumbuh tidak normal, arahnya dapat berakibat pada keganasan.
Bukan hanya itu, penanganan yang tidak tepat juga bisa berakibat pada penyakit infeksi lainnya. Misalnya pada ibu hamil bisa berakibat kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat badan yang rendah.
Hola aku mau nulis pengalaman aku saat pakai behel di ahli gigi. Bukan bermaksud menakut-nakuti tapi tiap pilihan selalu memiliki resiko jangan sampai kalian ga tahu apa resikonya pasang behel di ahli gigi. Karena jarang blogger yang nulis pengalamannya untuk mengakui dirinya pasang behel gigi di ahli gigi sinih aku jabarkan pengalamanku, semoga bisa jadi edukasi pelajaran yang bisa diambil sebelum mengambil keputusan untuk pasang behel di ahli gigi atau di dokter yang pengalaman di bidangnya.
Tahun 2011 aku memutuskan untuk pasang behel di ahli gigi karena jaman segitu ga punya budget tinggi untuk pasang diahli gigi, apalagi kerjaan jualan di Military Corner belum mapan jadi kasir disalah 1 toko retail besar juga ga mencukupi untuk pasang behel di ortho. Saat itu aku pakai pun bukan karena buat gaya tapi memang untuk memperbaiki gigiku yang agak maju dibagian gigi serie paling depan….aku cukup minder dengan bentuk mulutku dan membuat aku susah tersenyum, dengan susunan gigi yang dulu memang membuat senyumku aneh.
Akhirnya aku putuskan pasang disalah 1 tempat ahli yang lebih baik ga aku sebutkan namanya kisaran 1.5 juta atas bawah,,,cukup kontras harganya kalau pasang di dokter gigi/ortho. Dan hasilnya begini
Haripun berlanjut, gigiku bahkan yang depan itu dikikir karena panjangnya ga sama dengan sampingnya, bawahnya juga dikikir dan aku mulai merasa menyesal dengan keputusan kikir itu karena gigiku jadi gampang ngilu dan berbentuk tidak alamiah
Pasang Behel Gigi Ahli Behel Gigi
Pasang Behel Gigi Ahli Behel Gigi
Karena bagian bawah super ngilu sering lepas braketnya aku putuskan untuk melepas braket nya tinggal menyisakan braket bagian atas.
Permasalahan masih berlanjut tiap mau scaling gigi aku menemui kesulitan, kalau ke ortho/dokter gigi takut mereka ga mau menangani gigiku karena pasang diahli gigi. Akhirnya aku putuskan cuma scaling gigi bawahnya tiap 6 bulan sekali di dokter gigi puskesmas mereka tetep mau nerima scaling walaupun cuma luar2nya doang, tetap dalam braket terpasang otomatis tetap tidak maksimal.
so far hasilnya sih udah oke di tahun ke 4 “keliatan rapih”
Waktu berlalu ga kerasa udah tahun 2015, aku mulai mikirkan afternya, gimana kalau dilepas behelku dan gigiku kembali seperti semula? aku harus gimana? kalau open bite gimana??? aku sadar betul akan resikonya sekarang
Berhubung om saya sudah lulus drg akhirnya aku putuskan untuk konsultasi dengan yang bersangkutan
Aku diedukasi cukup jelas, resiko behel yang aku pilih dulu. Tahu ga resikonya apa? giginya bisa mati jaringannya kalau tidak di tangani yang berkompeten yang dikhawatirkan adalah mati gigi kamu, bisa menghitam. Aku mulai ketakutan dan memutuskan minta dirawat sama omku yang dokter gigi karena aku percaya sama omku dia lulusan UGM orangnya tlaten (kalau mau dirawat sama beliau aku kasih kontaknya) di pict bawah *khusus wilayah jogja aja